Senin, 30 November 2015

Ujian

Uji Excel 

Rumus yang digunakan untuk menghitung Gapok dan Bonus menggunakan fungsi "VLOOKUP"
Penulisan Rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut: =VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]) Keterangan: lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang. table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya. range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.


Sumber: http://www.rumusexcel.com/2015/03/cara-menggunakan-rumus-vlookup-di-excel.html
Penulisan Rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut: 
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num) 
Keterangan: 
lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang.
table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value 
col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya.
salah satu penerapan pada tabel yang dilampirkan
Gapok : =VLOOKUP(B2,$A$13:$C$14,2)
Total   : =VLOOKUP(B2,A13:C15,3)

Rumus yang digunakan untuk menghitung total menggunakan fungsi SUM
Penulisan Rumus SUM sebagai berikut :
SUM(number1,[number2],...)
salah satu penerapan pada tabel yang dilampirkan
Total =SUM(C2:D2)

Rumus yang digunakan untuk menghitung keterangan menggunakan fungsi IF
Penulisan Rumus IF sebagai berikut :
=IF ( Logical Test; Value if True; Value IF False )


Sumber: http://www.rumusexcel.com/2014/09/fungsi-logika-if-di-microsoft-excel.html
=IF ( Logical Test; Value if True; Value IF False)
salah satu enerapan pada tabel yang dilampirkan
=IF(E2>=800000,"Kena Pajak","Bebas Pajak")
Penulisan Rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut: =VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]) Keterangan: lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang. table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya. range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.


Sumber: http://www.rumusexcel.com/2015/03/cara-menggunakan-rumus-vlookup-di-excel.html
Penulisan Rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut: =VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]) Keterangan: lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang. table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya. range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.


Sumber: http://www.rumusexcel.com/2015/03/cara-menggunakan-rumus-vlookup-di-excel.html

Penulisan Rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut: =VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]) Keterangan: lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang. table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya. range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.


Sumber: http://www.rumusexcel.com/2015/03/cara-menggunakan-rumus-vlookup-di-excel.html
Penulisan Rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut: =VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]) Keterangan: lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang. table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya. range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.


Sumber: http://www.rumusexcel.com/2015/03/cara-menggunakan-rumus-vlookup-di-excel.html

Penulisan Rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut: =VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup]) Keterangan: lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang. table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya. range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.


Sumber: http://www.rumusexcel.com/2015/03/cara-menggunakan-rumus-vlookup-di-excel.html

Selasa, 20 Oktober 2015

Jadi 'Berubah'?





Berubah, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata ‘ubah’ yang berarti ‘menjadi lain (berbeda) dari semula'.

Dalam hidup perubahan itu ada, bahkan kadang emang dituntut harus ada. Pertanyaannya sekarang, kenapa sih harus berubah??? Silahkan dijawab sendiri.

Perubahan itu bisa aja bikin seneng atau malah nyakitin, gambaran kecilnya aja yaaa..
Liat gebetan berubah jadi care, seneng. Ibu kos berubah jadi ramah setelah sekian lama jutek, seneng. Wifi kampus yang dulunya lemot berubah jadi cepet, seneng. Tapi waktu tiba-tiba doi jadi cuek, sakit. Sikap temen yang berubah jadi jutek. Sakit. Sampai mata uang lima ratus yang dulunya kertas berubah jadi koin aja, sakit. Iya sakit ga bisa liat gambar monyet lagi *eh sori ga nyambung.
Belum lagi yang satu ini nih, kata ‘berubah’ sering banget jadi penyebab atau bahkan mungkin senjata ampuh buat dua orang yang ngrasa udah ga cocok trus mau menyudahi hubungannya. Salah satu atau dua-duanya bakal bilang, kamu berubah kamu udah ga kaya dulu kamu beda, aku mau kita udahan! Gitu, iyakan? Iya aja udahlah ngaku :P

Kenapa sih berubah itu harus dipermasalahin? Bukannya berubah itu wajar?  Liat aja di sekeliling kita, ga usah jauh2 deh coba berdiri 1 menit di depan cermin kemudian amati tubuh kita? Seumur hidup dari bayi sampai umur kita sekarang apa ada yang berubah? Klo ada yang bilang ga ada aku yakin kalian boong. Karena pasti ada yang berubah, meski itu ga semuanya. Nah itu tadi satu contoh real yang nunjukin bahwa hidup itu sangat berhubungan dengan perubahan. Kemudian lagi, buat anak 90’an pasti familiar banget sama acara tv yg ditayangin tiap minggu pagi, yap power Ranger. Power Ranger itu identic banget sama kata berubah loh. Inget ga sih kelakuan kita dulu pas lagi seneng-senengnya sama acara ini trus kumpul bareng temen suka niruin gaya ‘berubahnya’ Power Ranger? Mungkin gini ngomongnya dengan kekuatan bintang BERUBAH jadi power ranger pink haha apa2an bgt, geli sendiri kalo inget :v
Tujuan berubahnya power ranger itu buat apa sih? Buat jadi lebih baik, iya ga sih? Power ranger yang tadinya cuma orang biasa kemudian berubah jadi luar biasa buat lawan monster-monster jahat. Hasilnya apa? Ya bumi jadi aman dan damai. Jadi disini ‘berubah’ itu menngambarkan sebuah proses menuju lebih baik.

Setiap perubahan itu memiliki arti, tinggal bagaimana kita nangkep dan nanggepin arti itu. Kadang masalah dari perubahan itu cuma waktu, iya waktu belum ngebiasain kita.
Kalo ada perubahan dari orang lain yang bikin kamu ga nyaman, coba tanyakan alasan kenapa dia berubah?? Jangan langsung ambil kesimpulan sendiri, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Bertanya itu ga salah ko, kan (katanya) hubungan yang baik itu berasal dari komunikasi yang baik juga. Gitu :)

**
Terakhir, berubah itu perlu loh tapi harus ke arah yang lebih baik pastinya. Berubah jadi dewasa, berubah jadi mandiri, dan berubah jadi lebih peka. Asal jangan berubah jadi orang lain aja ya, itu gak baik , oke ;)

Senin, 19 Oktober 2015

Oh Dad


Terhitung 4 minggu sudah aku tidak pulang ke tanah asal, bayangan wajah mamah bapak  jadi semakin sering datang. Tahun ini aku berada di semester 3, kebiasaan dulu yang tiap 2 minggu sekali pulang sekarang malah jadi sering dilanda galau karena jarang pulang. Jauh dari orang tua emang ga enak yah, bukan karena jadi ga ada yang ngurusin lagi, tapi ya aneh aja rasanya gitu, beda. Beda banget lah.
Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Anak pertama yang (sebelum gede gini) dekat banget sama bapak, yang kemana-mana suka dianter bapak, yang kalo ga bisa minta diajarinnya sama bapak. Yang kalo ada apa-apa ngadunya sama bapak, yang kalo ga tau ya tanyanya sama bapak.
Bapak sosok laki-laki yang pertama kali aku kenal sejak aku lahir. Sosok yang suka marah-marah setiap kali anak manjanya ini nglakuin kesalahan, sosok yang selalu bilang ada padahal dalam kondisi tidak ada, sosok yang selalu jadi pencetus keramaian dirumah kemudian bikin seisi rumah ketawa.  Ya gitu Bapak.
**
Kuliah 24 sks dengan jadwal yang ruwed bgt bikin aku sampe ga sempet  kasih kabar ke mamah bapak. Sering ngalamin gini, mau telpon ada pulsa tapi waktu ga ada, giliran waktunya ada eh malah pulsanya abis. Ya udah..
5 hari yang lalu tepatnya hari rabu pas aku buka notif hp ternyata ada 3 panggilan tak terjawab dari bapak dan 2 dari mamah. Awalnya aku takut,soalnya ga biasa banget keduanya telfon barengan gitu dan ga cuma sekali. Biasanya  kalo telpon ya paling cuma mau nanya kabar atau nanyain uangku masih ada apa udah abis. Berhubung lagi ga kaya biasanya, jadi aku langsung telfon balik. Sekali aku telfon ke nomor bapak ga diangkat, aku baru kepikiran klo rabu malam tuh biasanya bapak emang lg ngaji  jadi ya ga bakal diangkat. tau ga diangkat gitu trus aku coba buat telpon mamah dan alkhamdulillah diangkat. Aku ga suka basa basi jadi kalo telpon ya aku langsung tanya aja. Mamah yg waktu itu posisinya lagi sibuk sama kerjaan cuma bilang, “mamah lagi ga dirumah, bapak tadi nelpon karena kangen pengen denger suara kamu, sekarang lagi ngaji nanti kalo udah pulang kamu telpon bapak lagi aja”. seketika dada terasa sesak, mulut sampe ga tau mau ngomong apa dan tiba-tiba butiran Kristal udah netes aja dari bola mata. Sedih, sediiiih banget rasanya. Ternyata ke sok sibukan aku sampe bikin bapak sekangen itu. Disini sebagai anak aku merasa bersalah, berdosa dan GAGAL.
Mataku menerawang jauh ke langit-langit kamar, ingatan berjalan mundur  ke masa lalu dimana aku sering ngabisin waktu bareng bapak. ketawa-ketawa sendiri inget gimana tingkahku dulu yang seolah tanpa dosa minta dibelikan ini itu. Kalo ga diturutin nangis klo udah dibeliin malah dirusak. Ya gitu lah kelakuan aku kecil. Ingatan itu berjalan terus sampai pada puncaknya  yaitu saat aku mengingat ekspresi bapak waktu mau pulang setelah nganterin aku ke kost baru. Wajahnya tampak lesu, langkahnya begitu pelan dan matanya memerah, kemudian aku masih inget banget waktu itu kalimat terakhir yang diucapkan sebelum bapak pulang, dengan lemas bapak bilang “Bapak pulang nok, kamu hati-hati. Betah-betah ya ditempat baru”. Sumpah disitu tangisan pecah. air mata udah ga bisa dibentung lagi, ingus udah ga bisa ditahan lagi dan alhasil nangis sejadi-jadinya.
**
Dari pengalaman itu aku belajar. Dalam kesibukan kita, seharusnya kita tau ada orang diluar sana yang nungguin kabar, betapa khawatirnya mereka mikirin kita, tapi kita malah ga peduli. Kerjaan,tugas atau rapat itu ga akan pernah selesai, tapi kebahagiaan orang, terlebih orang yang kita sayang itu akan selesai ketika sudah pergi. Jadi… ya bisa disimpulkan sendiri lah.
**
Rasa sakit yang paling besar adalah yang tak tampak dipermukaan, dan rasa rindu yang paling dalam adalah yang tak mampu diungkapkan.

Ya gitu aja, Oke selamat malam :)

 


Minggu, 18 Oktober 2015

Yang Akan Berubah Setelah Menjadi Anak Kost


       Sebagian besar anak kuliahan itu identic dengan anak kost. Anak rantau yang jauh dari orang tua, jauh dari rumah dan (mungkin) jauh dari kasih sayang. Rasanya jadi anak kost itu kaya makan ikan asin gosong dalam keadaan lapar, ya mau gamau harus dimakan. Suka ga suka harus dijalanin.  Gue sih belum lama ngrasain jadi anak kost, tapi suka dukanya udah mulai gue rasain. Rasanya tuh nano-nano, enak ga enak gitu.

       Kost itu bukan cuma kost, pasti ada alasan dibalik keputusan kost itu sendiri, entah pendidikan, kerjaan atau alasan lain. Tapi intinya kost itu punya tujuan tertentu.

       Akan ada (banyak) hal yang berubah setelah menjadi anak kos. Dari yang banyak itu gue cuma mau ambil 3 aja hal yang berubah secara signifikan setelah kita jadi anak kost. Perubahan itu antara lain :

1.     Tidur

       Kebutuhan yang satu ini akan bener-bener berubah setelah lu jadi anak kost. Waktu tidur ljadi berantakan, jam tidrl jadi ga karuan. Kalo beruntung sih bisa tuh tidur sepanjang malam, atau paling gak ya 3-4 jam an lah, 1 jam juga bisa tapi naasnya kalo tugas lagi numpuk dan deadline semua jangankan tidur, punya bayangan buat bisa berbaring aja ga akan ada. Bahkan kadang waktu 24 jam dalam sehari aja rasanya masih kurang.



2.     Makan

       Makan yang merupakan kebutuhan pokok ini (mungkin) akan berubah jadi kebutuhan sekunder atau bahkan (buat gue) jadi tersier. Ya melihat kebutuhan lain yang mau gak mau harus diutamakan, sedikitnya waktu serta pikiran yang harus dibagi buat ini itu. Bikin ritual makan itu jadi berantakan.




3.       Mandi

             Yap ini nih mandi, ritual yang wajib dijalani tiap hari ini emang penting. Selain sebagai penanda seberapa bersihnya badan juga sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menyehatkan badan. Tapi taukah kalian, mandi akan jadi barang mewah setelah kalian jadi anak kost. Mandi pagi mungkin sempet bagi mereka yang bangun on time, tapi kalo bangun kesiangan ya wasalam. Kemudian mandi sore atau mungkin malam, ini belum tentu bisa dilakoni tiap hari loh terutama bagi mereka yang sibuk kerja, aktifis kampus, atau mahasiswa yang (terlalu) rajin deadline tugas mulu. meraka yang kerjaannya di kantor atau dikampus sepanjang hari, apa (pernah) terpikirkan untuk mandi hah? Think again

  


 

       Mungkin baru itu yang gue tau dan berdasarkan pengamatan gue selama satu taun ini. Kalo ada yang mau nambahin, Tanya atau nyanggah boleh ko, asal jangan ngarep nilai tambahan aja ini bukan diskusi perkuliahan *salah fokus. Cukup ini aja dulu ya, Kalo ada kesempatan lain kali gue bahas tentang kebiasaan2 anak kost.

Terimakasih sudah membaca :)


Rabu, 14 Oktober 2015

selamat Datang Masa Dewasa

Masa Dewasa adalah masa yang menyenangkan sekaligus menyedihkan. kenapa? karena saat masa itu tiba kita sudah tidak lagi dianggap sebagai anak kecil. tapi saat itu juga kita sudah harus bisa berperan sebagai orang dewasa umumnya. kita dipaksa untuk beradaptasi lagi dan diharuskan untuk bisa. tau gak sih bagaimana keadaan masa dewasa awal itu? seberapa menariknya? kalau masih belum tau, Yuk kita sharing :)

kita akan mulai mengidentifikasi apa saja criri-ciri yang akan kita temui dan rasakan serta tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada masa dewasa awal.

oke kita mulai dari ciri-ciri. ada 5 ciri yang akan kita rasakan di masa dewasa awal. untuk lebih jelasnya simak uraian di bawah ini :

1.  Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan. 
     Masa dewasa awal merupakan masa pengaturan. Pada masa ini individu menerima tanggung jawab   sebagai orang dewasa. Yang berarti seorang pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai kariernya, dan wanita diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. 

 
















 2.   Masa dewasa dini sebagai usia repoduktif.  
      Orang tua merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Orang yang kawin berperan sebagai orang tua pada waktu saat ia berusia duapuluhan atau pada awal tiga puluhan.
















3.  Masa dewasa dini sebagai masa bermasalah.  
     Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang. Masalah-masalah baru ini dari segi utamanya berbeda dengan dari masalah-masalah yang sudah dialami  sebelumnya.












4.  Masa dewasa dini sebagai masa ketegangan emosional.  
     Pada usia ini kebanyakan individu sudah mampu memecahkan masalah – masalah yang mereka hadapi secara baik sehingga menjadi stabil dan lebih tenang.

  















5.  Masa dewasa dini sebagai masa keterasingan sosial.  
     Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam karir, sehingga keramahtamahan masa remaja diganti dengan persaingan dalam masyarakat dewasa.












Nah itu dia tadi beberapa ciri yang akan dialami, kemudian sekarang kita akan beralih pada tugas perkembangan yang harus dipenuihi.


1.  Mencari dan menemukan calon pasangan hidup 
      Setelah masa remaja, golongan dewasa awal semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan adanya perkawinan yang syah.

 




















 2.  Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga 
     Setelah menyelesaikan pendidikan formal, pada umumnya dewasa awal memasuki dunia kerja untuk menerapkan ilmu dan keahlian mereka. Mereka ber­upaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Masa dewasa awal adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang membara dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya. 

 












3.  Menjadi warga negara yang bertanggung jawab. 
     Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara-cara, seperti : 
a)  Mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa  bagi yang akan pergi ke luar negeri) 
b)   Membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan)c)  Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat
d)  Mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki jalan, dan sebagainya).